Apa itu Literasi Digital: Pengertian, Prinsip, Manfaat, Tantangan dan Contoh

Apa itu Literasi Digital: Pengertian, Prinsip, Manfaat, Tantangan dan Contoh  

Literasi digital diperlukan dalam penggunaan teknologi. Salah satu komponen dalam lingkungan belajar dan akademis yaitu literasi digital. Penerapan literasi digital dapat membuat masyarakat jauh lebih bijak dalam menggunakan serta mengakses teknologi. Dalam bidang teknologi, khususnya informasi dan komunikasi, literasi digital berkaitan dengan kemampuan penggunanya. Kemampuan untuk menggunakan teknologi sebijak mungkin demi menciptakan interaksi dan komunikasi yang positif.

Pengertian literasi digital

Arti literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis yang dibentuk dalam digital. Bentuk literasi digital kini banyak kita temui di internet ataupun di perpustakaan kota dan perpustakaan daerah. Salah satu bentuk literasi digital yang bisa dan sering kita jumpai di internet berbentuk ebook ataupun bahan bacaan yang berbentuk digital, dan tidak harus terpampang di internet.

Arti literasi digital kini sudah mulai berkembang. Tidak hanya sekedar literasi ditigal dan literasi secara umum saja. Tetap ada pula istlah yang disebut dengan literasi komputer, literasi media, literasi sekolah dan literasi sains.

Arti literasi digital secara garis besarnya sebenarnya dapat diartikan sebagai upaya memahami, menggunakan, melibatkan, mentransformasi teks dan menganalisis. Dimana kelima hal tersebut sebenarnya berfokus pada kompetensi atau mengembangkan kemampuan dalam membaca dan menulis.

Dikutip dari buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021) karya Devri Suherdi, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaannya.

Dalam buku klasik Gilster (1997), literasi digital didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam pelbagai format yang berasal dari berbagai sumber yang disajikan melalui komputer.

adapun arti menurut para ahli literasi digital terbagi dalam 7 Arti Literasi Digital sebagai berikut :

1. Arti Literasi Digital Menurut UNESCO

Pengertian literasi menurut UNESCO mengartikan bahwa literasi sebagai perangkat keterampilan. Baik itu keterampilan kognitif, menulis ataupun keterampilan membaca. Semua keterampilan tersebut dapat dikembangkan dan di bentuk lewat berbagai jalur. Misalnya lewat penelitian akademi, pengalaman, pendidikan ataupun nilai-nilai budaya.

Menurut UNESCO, konsep literasi digital itu sendiri sebagai upaya untuk memahami perangkat teknologi komunikasi dan informasi. Dalam hal ini berupa literasi TIK, yang mengarah fokus pada kamampuan teknis yang sifatnya untuk mengembangkan pelayanan public berbasis digital.

Tahukah kamu jika literasi Digital itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu literasi teknologi yang lebih menekankan pada pemahaman teknologi digital dalam pengguna dan kemampuan teknis serta literasi informasi yang menekankan pada aspek pengetahuan.

Masih menurut UNESCO, aspek dari literasi digital terbagi menjadi dua. Pertama dari segi aspek pendekatan konseptual dan aspek operasional. Dimana pada pendekatan konseptual memfokuskan pada perkembangan kognitif hingga sosial emosional. Sedangkan secara operasional menekankan pada kemampuan teknis penggunaan media yang tidak boleh diabaikan.

2. Literasi Digital Menurut Merriam Webster

Menurut Merriam Webster, pengertian literasi sebagai kemampuan melek aksara. Maksud dari melek aksara itu sendiri sebenarnya inti maknanya tidak jauh beda dengan yang diungkapkan oleh UNESCO, yaitu meliputi kemampuan menulis, membaca dan memahami ide.

3. National Institute for Literacy

Pendapat dari national Institute for literacy juga berbeda lagi. Menurutnya, pengertian literasi itu sebagai bentuk kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah pada tingkat permasalahan yang berbeda-beda. Jadi tidak hanya sebatas sebagai kemampuan berbicara, menulis dan membaca saja. Tetapi juga di tingkat pekerjaan, masyarakat dan keluarga pun juga termasuk di dalamnya.

Seperti yang kita temukan bahwa literasi digital itu sendiri sebenarnya sehari-hari sudah bisa dan sering kita temukan. Dibandingkan membuat bacaan, memang lebih banyak yang membaca dan menikmati literasi bacaan tersebut. Padahal dalam literasi digital, tidak selalu diartikan bahwa kita sebagai penikmat, tetapi juga bisa sebagai pencipta atau penulisnya loh.

4. Paul Gilster

Menurut seorang penulis dari buku yang berjudul digital literacy yang diterbitkan pada tahun 1997 mengartikan bahwa, pengertian literasi digital adalah kemampuan seseorang dalam memafaatkan informasi dalam berbagai bentuk. Baik itu dari sumber dari perangkat komputer ataupun dari ponsel.

Pastinya kamu sudah sering melakukan hal ini bukan? Bahkan dalam urusan sepele pun kita langsung bisa mengangses literasi digital lebih cepat daripada mengakses buku secara manual. Apalagi kini di dukung dengan jaringan internet yang lebih representative dan ponsel yang semakin canggih.

Sehingga kita bisa menyimpan literasi digital itu tidak hanya di komputer, tetapi juga dapat disimpan di ponsel pintar masing-masing. Inilah kecanggihan dan kepraktisan yang di tawarkan oleh teknologi dan kemutakhiran data. Dan kini literasi digital pun sudah bukan sesuatu yang asing di era sekarang.

5. Arti Literasi Digital Menurut Bawden

Sedangkan Bawsen menekankan bahwa literasi digital sebenarnya lebih menekankan pada literasi komputer dan literasi informasi. Dimana literasi komputer ini sendiri sudah ada sejak tahun 1980an yang lalu dan baru menyebar luas di tahun 1990an. Dari sinilah perkembangan literasi digital semakin mudah diakses dan semakin tersebar luas.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa arti literasi digital menurut Bawden sebagai keterampilan teknis dalam mengakses, memahami, merangkai dan menyebarluaskan informasi. Dimana di era millenial seperti sekarang, hal semacam ini sangat akrab sekali. tidak hanya akrab, tetapi sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Arti literasi Digital Menurut Douglas A.J. Belshaw

Dalam sebuah tesis yang berjudul what is digital literacy? yang ditulis oleh Douglas A.J. Belshaw yang menyatakan bahwa literasi ditigal sebenarnya memiliki beberapa elemen penting untuk meningkatkan dan mengembangkan literasi digital. Elemen tersebut meliputi beberapa poin sebagai seperti kulturan, dimana di elemen ini diperlukan pemahaman ragam kotneks penggunaan dunia digital.

Ada juga elemen akan kemampuan kognitif, dimana perlunya daya pikir dalam memnilai kontens. Elemen lain pun juga ada lemen konstruktif, komunikatif, kepercayaan, kreatif, kritis dan bertanggung jawab secara sosial. Jika semua elemen tersebut bekerja dengan baik, maka dapat memaksimalkan membantu aspek kognitif dalam menilai konten.

Belshaw itu sendiri menyimpulkan bahwa literasi digital sebagai pengetahuan dan kecakapan seseorang dalam memanfaatkan dan menggunakan media digital. Mulai dari menggunakan jarnagan, alat komunikasi hingga bagaimana menemukan evaluasi.

7. Arti Literasi Digital Menurut Mayes dan Fowler

Menurut Mayes dan Fowler ada prinsip dalam mengembangkan literasi digital secara berjenjang. Pertama kompetensi digital yang menekankan pada keterampilan, pendekatan, perilaku dan konsep. Selain itu juga ada penggunaan digital itu sendiri yang memfokuskan pada pengaplikasian kompetensi digital. Terakhir, adannya transformasi digital yang tentu saja membutuhkan yang namannya inovasi dan kreativitas, sebagai unsur penting dalam digitalisasi.

Dari ketujuh arti literasi digital di tas, setidaknya kita tahu sudut pandang dan definisi dari berbagai sudut pandang. Meskin banyak yang mengartikan hampir sama, setidaknya ada sisi yang berbeda dan menarik. Sebenarnya arti literasi digital itu sendiripun juga bisa kamu artikan dengan cara dan versi kamu sendiri.

Siapa yang menyangka jika literasi digital yang sebenarnya makanan sehari-hari, belum tentu dipahami semua orang. bahkan, mereka yang mengakses literasi digital pun banyak yang belum tahu jika apa yang mereka baca termasuk dalam literasi digital. Nah, semoga dengan pemaparan dan penjabaran ini membukakan wawasan dan sudut pandang baru.

MANFAAT LITERASI DIGITAL

Dilansir dari Manfaat Literasi Digital Bagi Masyarakat dan Sektor Pendidikan Pada Saat Pandemi Covid-19 (2020) karya Eti Sumiati dan Wijonarko, literasi digital telah membawa banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Manfaat tersebut di antaranya: Kegiatan mencari dan memahami informasi dapat menambah wawasan individu. Meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi. Menambah penguasaan ‘kosa kata’ individu, dari berbagai informasi yang dibaca. Meningkatkan kemampuan verbal individu. Literasi digital dapat meningkatkan daya fokus serta konsentrasi individu. Menambah kemampuan individu dalam membaca, merangkai kalimat serta menulis informasi.

TANTANGAN LITERASI DIGITAL

Literasi digital setidaknya memiliki dua tantangan yang harus dihadapi. Tantangan ini bisa diatasi dengan menerapkan literasi digital dalam setiap penggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Berikut penjelasannya:

1. Arus informasi yang banyak

Tantangan paling kuat dari literasi digital adalah arus informasi yang banyak. Artinya masyarakat terlalu banyak menerima informasi di saat yang bersamaan. Dalam hal inilah literasi digital berperan, yakni untuk mencari, menemukan, memilah serta memahami informasi yang benar dan tepat.

2. Konten negatif

Konten negatif juga menjadi salah satu tantangan era literasi digital. Contohnya konten pornografi, isu SARA dan lainnya. Kemampuan individu dalam mengakses internet, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, harus dibarengi dengan literasi digital. Sehingga individu bisa mengetahui, mana konten yang positif dan bermafaat serta mana konten negatif.

CONTOH LITERASI DIGITAL

Literasi digital bisa diterapkan di mana saja, yakni di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat.

Berikut beberapa contoh penerapan literasi digital:

A. Literasi digital di sekolah Komunikasi dengan guru atau teman menggunakan media sosial.

Mengirim tugas sekolah lewat e-mail.

B. Pembelajaran dengan cara online, yakni lewat aplikasi ataupun web.

C. Mencari bahan ajar dari sumber tepercaya di internet.

D. Literasi digital di rumah Melakukan penelusuran dengan menggunakan browser.

E. Mendengarkan musik dari layanan streaming resmi.

F. Melihat tutorial memasak dari internet.

G. Menggunakan laptop yang tersambung ke internet untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan.

H. Literasi digital di lingkungan masyarakat Menggunakan media internet untuk menggalang dana atau donasi.

I. Penggunaan media sosial untuk sarana promosi penjualan.

J. Memakai aplikasi meeting untuk rapat RT. Menggunakan grup di media sosial untuk menyebarkan informasi yang tepat dan kredibel.


 

 

 

  • 3
  • Perpustakaan Universitas Bunghatta
  • Photo5
  • Photo6
  • Photo3
  • photo4
  • FOTO
  • foto2
Perencanaan Tapak Perumahan / Oleh Ir. Haryani, MTP
Cermin Perkawinan dan Problematika Keluarga / Oleh H.S.M Nasarudin Latif
Membongkar Kerancuan Pikiran Nurcholish Madjid / Oleh Prof Dr Faisal Ismail ,MA
Hukum Perbankan Indonesia : Keterkaitan dengan Berbagai Aspek dari Otoritas jasa keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan. Dituliskan Oleh : Dr. Elyana Novira, S.H., M.H
Malin Deman. Dituliskan oleh : M Rasyid Manggis diterjemahkan oleh : Joni Syahputra diterbitkan oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat
Rancak Di Labuah. Dituliskan oleh DT Panduko Alam, diterjemahkan oleh : Joni Syahputra, diterbitkan oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat

Free Joomla templates by L.THEME